Nelayan Berau Dilindungi Asuransi

- Senin, 10 Juni 2019 | 22:36 WIB

TANJUNG REDEB. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meluaskan layanan kepada kelompok nelayan. Melalui asuransi, kini nelayan di Bumi Batiwakal dapat mengakses asuransi sebagai bentuk lain pembangunan daerah. Didasari bahwa sektor perikanan di Berau sangat tinggi, tetapi juga ada risiko besar bagi pelaku usahanya.  Hampir sepenuhnya masyarakat wilayah pesisir Berau bermata pencaharian sebagai nelayan. Karena itu Pemkab Berau memberikan perlindungan kepada para nelayan dengan asuransi kesehatan dan jiwa.

Data dari Dinas Perikanan Berau, sejauh ini sudah ada 2.000 nelayan yang ikut perlindungan asuransi nelayan. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 lalu. Setiap tahun, jumlah nelayan yang terdaftar mengalami pertambahan. Peningkatan jumlah itu juga menunjukan adanya kesadaran nelayan terhadap keselamatan diri, apalagi difasilitasi oleh pemerintah kabupaten.

Dilihat dari jumlah nelayan serta luasan wilayah pesisir Kabupaten Berau, maka dibutuhkan satu layanan berupa akses jaminan seperti asuransi yang mudah dan tepat. Bahkan menurut Plt Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu, tidak kurang dari 20 klaim sudah diajukan nelayan. Dari angka itu total anggaran yang telah dikeluarkan senilai Rp 1,9 miliar.

“Klaim yang masuk ini peruntukannya yaitu meninggal kecelakaan di laut, sakit ataupun berobat,” jelasnya. Tentram mengatakan, saat ini ada 5.000 nelayan yang terdata di Dinas Perikanan. Sementara yang telah memiliki kartu nelayan sebanyak 3.000. Namun yang telah mengikuti program asuransi nelayan ini baru 2.000 orang.

“Jadi yang bisa mengikuti asuransi ini syaratnya harus memiliki kartu nelayan dan terdaftar di Dinas Perikanan,” bebernya. Program ini awalnya merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Dimana pemerintah pusat menanggulangi premi awal. Sementara untuk seterusnya dibebankan kepada para anggota yang sudah masuk. Besaran premi yang dibayarkan setiap tahun senilai Rp 175 ribu.

“Untuk besarannya beda-beda. Tergantung jenis asuransi yang diikuti. Ada yang asuransi jiwa atau kesehatan saja,” jelasnya.
Tentram menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait asuransi nelayan ini. Ke depan diharapkan seluruh nelayan yang terdata dapat mengikuti program tersebut.

Menurutnya banyak manfaat yang bisa diterima oleh nelayan. Sementara premi yang dibayarkan masih terbilang murah.
“Memang belum semua nelayan ikut asuransi. Tapi kami terus sosialisasikan. Apalagi sudah ada beberapa nelayan yang menerima manfaat asuransi ini. Tentu animo nelayan untuk ikut serta bakal meningkat,” jelasnya. Yang jelas lanjutnya, para nelayan harus ikut perlindungan asuransi kesehatan dan jiwa ini. Karena pekerjaan mereka cukup berisiko di laut.(as/adv/rin)



Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X