Selalu Dia yang Menyapa Lebih Dulu

- Senin, 3 Juni 2019 | 03:09 WIB

Selama masih berstatus sebagai ibu Negara Ibu Ani Yudhoyono beberapa kali berkunjung ke Kaltim. Terakhir ke Bumi Etam saat musim kampanye Pilgub Kaltim tahun lalu.


Syaharie Jaang merasa kehilangan dengan meninggalnya  Ibu Ani Yudhoyono, ibu negara yang juga istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ani Yudhoyono sempat beberapa kali datang ke Kaltim. Bahkan ikut mengkampanyekan Jaang di Pilgub Kaltim. Tak heran, ketika Ani Yudhoyono sedang melakukan pengobatan di National University Hospital (NUH) Singapura, Jaang bersama isterinya Puji Setyowati pun menyempatkan membeuknya.

"Kami selaku kader sangat terpukul. Tapi kami ikhlas kepergian almarhumah. Beliau memiliki kedekatan dengan para kader dan selalu ramah juga perhatian. Setiap kali bertemu, selalu menanyakan isteri saya. Isterinya mana, apa kabar. Salam ya. Makanya waktu di Singapura, saya berdua isteri membesuknya," ucap Jaang yang juga Ketua DPD Demokrat Kaltim.

Tidak hanya itu, Wali Kota Samarinda ini, setiap bertemu dirinya, Ani-lah yang duluan menyapa. "Kalau melihat saya, bisa duluan menyapa. Beliau juga selalu salam ke teman-teman partai," kisahnya. Mewakili ketua umum Partai Demokrat SBY yang juga Presiden RI ke- 6, Jaang menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua atas perhatian dan doanya selama  almarhumah sakit. "Terimakasih juga atas ucapan dukanya dan doa-doanya, baik langsung, di media maupun di medsos," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Jaang juga minta untuk mendoakan kesehatan SBY. "Mari kita doakan bapak SBY selalu diberikan kesehatan," kata Jaang.

DUKA SELURUH RAKYAT INDONESIA
Wafatnya Bu Ani membawa duka seluruh rakyat Indonesia. Tak terkecuali istri Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Sejak masuk dalam jajaran kabinet RI masa pemerintah SBY hingga sekarang, Ani Yudhoyono bersama drg Layly Rahmawati memiliki kedekatan yang begitu erat. Bahkan, sudah layaknya keluarga sendiri.

“Saya kaget saat siang tadi sekitar pukul 11.45 dapat kabar dari bapak (Pak Nuh) kalau Ibu Ani sudah dipundut (dipanggil Yang Maha Esa atau meninggal),” kata Layly kepada Jawa Pos melalui telepon seluler.

Ya, sudah sejak dua hari lalu, Nuh berangkat ke Singapura untuk saling menguatkan dan mendoakan SBY. Sebab, mantan presiden ke-6 RI tersebut tidak pernah meninggalkan istrinya Ani saat dirawat di ruang intensif care unit (ICU) di RS National University Hospital (NUH). Bahkan, bukan hanya sekali. Namun, sudah lebih dari dua kali Nuh mengunjungi SBY di Singapura. “Kami sudah sangat dekat dengan bapak (SBY). Saya juga dekat sekali dengan Ibu Ani. Sudah seperti keluarga,” ujarnya.

Layly mengatakan, sangat kaget sejak Ani divonis kanker pada Februari. Ibu-ibu pejabat yang pernah dekat dengan Ani pun sama kagetnya. Sebab, istri SBY tersebut dikenal paling menjaga hidup bersih dan sehat. Mulai makanan yang dikonsumsi hingga rutin olah raga.

“Saya syok. Harapan kami beliau dapat menjalani operasi sumsum cangkok tulang,” katanya.

Menurut Layly, Ani merupakan sosok yang menginspirasi. Dia mampu menjadi istri yang menguatkan program-program SBY. Bahkan, seluruh istri menteri kabinet di era SBY didorong ikut berkiprah juga untuk memajukan Indonesia. “Yang dipikirkan beliau bukan diri sendiri, tetapi masyarakat. Mulai pendidikan, kepedulian sosial hingga penghijauan,” ujarnya.

Banyak program yang dicetuskan oleh Ani. Di antaranya Indonesia pintar, Indonesia hijau, Indonesia peduli, Indonesia sehat dan Indonesia kreatif. Sumbangsih yang diberikan Ani kepada negara sangat besar. Selain itu, ibu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono itu juga sangat disiplin dan cerdas dengan gagasan-gagasannya. “Yang sangat melekat dalam diri beliau adalah sangat peduli terhadap sesama. Baik sama orang kecil maupun pejabat, beliau selalu menyapa duluan,” kenang Layly.

Layly menceritakan, setiap ada bencana, Ani selalu mendampingi SBY mengunjungi lokasi tersebut dan berbagi kepada korban. Seluruh ibu menteri kabinet juga diajak terjun langsung mengajarkan kepedulian. “Mereka (Ani dan SBY) tidur di tenda dengan SBY. Saya ingat betul itu,” ujarnya.

Sejak M Nuh masuk dalam kabinet RI era SBY, kedekatan keluarga M Nuh dengan SBY begitu erat. Bahkan, sebelum masuk Ramadan, M Nuh pernah dipanggil SBY hanya sekadar sharing dan saling menguatkan dengan kondisi Ani yang terkena kanker. “Sejak habis masa jabatan, hubungan saya dengan beliau tetap baik. Meski jarang ketemu. Terakhir ketemu satu tahun lalu. Selanjutnya komunikasi lewat WhatsApp atau telepon,” katanya.

Layly menuturkan, saat ini masih banyak program yang digagas Ani dan berkembang hingga sekarang. Salah satunya adalah program rumah pintar. Hingga sekarang kurang lebih ada 250 rumah pintar di pelosok Indonesia. “Beliau itu kalau menggandeng pengusaha bukan untuk bisnis sendiri, tetapi untuk rakyat. Rumah pintar itu berada di pemukiman sederhana dan pelosok desa.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

APEM Dukung Penertiban, Keringanan Sudah Cukup

Sabtu, 27 April 2024 | 11:55 WIB

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB
X