Sempat Sahur, Pria Ini Pilih Akhiri Hidup

- Rabu, 29 Mei 2019 | 16:28 WIB

Kenyataan pahit harus diterima Tijah. Wanita berusia 56 tahun itu, harus merelakan kepergian putra ketiganya, Suryadi (34). Kepergian Suryadi begitu mendadak. Membuat hati ibu 4 anak ini hancur. Bagaimana tidak, Tijah sendiri yang menemukan Suryadi tewas tergantung di dalam kamarnya. Air mata Tijah yang tak terbendung, tak dapat mengembalikan nyawa Suryadi. Hanya penyesalan yang tersisa dalam hatinya.

Ditemui di kediamannya di Jalan Bung Tomo, Gang Syukur, RT 3, Samarinda Seberang, Tijah mengaku, tidak menyangka jika putranya itu bakal nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Tidak ada tanda-tanda aneh yang ia lihat dari diri Suryadi sebelumnya. Bahkan Suryadi yang membangunkan dirinya saat hendak bersantap sahur, Selasa (28/5) kemarin.

"Dia (Suryadi, Red) yang bangunkan saya sahur. Sempat saya lihat dia minum kopi. Dia juga bilang kalau hari ini bakal masuk kerja malam," kata Tijah.

Usai bersantap sahur, sekitar pukul 06.30 Wita, Suryadi masih sempat berbicara dengan ayahnya sebelum sang ayah berangkat bekerja. Suryadi sehari-hari bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan tambang batu bara di Kutai Kartanegara (Kukar).

"Tidak ada yang aneh. Berbicara biasa layaknya anak dengan bapak," ucap Tijah.

Namun sekitar pukul 09.00 Wita, Tijah sempat kebingungan panggilannya tidak mendapat respons. Ditambah lagi beberapa kali ketukan di pintu kamar juga tidak mendapat respons sidikit pun dari Suryadi. Rasa penasaran dan curiga membuat Tijah nekat menaiki kursi untuk bisa melihat dari balik ventilasi kamar.

Dan alangkah terkejutnya Tijah, menyaksikan buah hatinya tergantung dengan seutas tali kuning bekas ayunan anaknya yang diikat di plafon. Saat ditemukan Suryadi mengenakan sarung dan baju koko putih yang baru dibeli. Dimulutnya, terdapat kain yang menyumpal. Kain itu gunakan agar dirinya tidak mengeluarkan suara saat proses gantung diri berlangsung.

Selain itu, ditemukan juga tiga lembar surat wasiat yang diduga ditulis Suryadi Senin (27/5) lalu. Di awal surat, Suryadi menulis identitasnya, diikuti dengan sejumlah kalimat permohonan maaf kepada orangtua serta istrinya.

Lalu, Suryadi juga berpesan agar dapat mencairkan gaji, serta BPJS Ketenagakerjaan lengkap dengan nomor telepon orang yang dapat membantu mencairkan uangnya itu. Di surat itu, uang tersebut diperuntukan untuk anak dan istrinya yang saat ini sedang berada di Sulawesi.

Suryadi juga menulis jika dirinya merupakan anak durhaka, selain itu terdapat kalimat yang menerangkan keputusannya untuk mengakhiri hidup.

"Karena ada sesuatu yang enggak bisa aku tahan, aku bendung dalam hidupku. Aku coba terima sabar masalahku. Aku gak sanggup terpaksa ambil jalan pintas," potongan kalimat pada surat wasiat Suryadi.

Diduga Suryadi nekat bunuh diri karena permasalahan rumah tangga, akibat ditinggal istrinya ke Sulawesi bersama anak semata wayangnya yang masih berusia 2 tahun. Pasalnya, di surat itu juga tertulis, "Dari pada kamu tinggalkan aku, lebih baik aku tinggalkan dunia ini selamanya."

Lanjut Tijah menjelaskan, dia mengenal anaknya itu sebagai sosok yang pendiam. Tidak pernah cerita mengenai masalah yang dihadapinya. "Istri dan anaknya ke Sulawesi, dia juga yang antarkan. Tidak tahu kami ada masalah apa, karena dia tidak ada cerita, pendiam orangnya," jelasnya.

Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo melalui Kanit Reskrim, Iptu Teguh Wibowo menerangkan, setelah mendapatkan laporan mengenai penemuan gantung diri, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian, lalu membawa jenazah Suryadi ke RSUD IA Moies guna menjalani visum.

Halaman:

Editor: rusli-Admin Sapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X