Diterjang “Air Bah” Busuk, Kebun dan Pemukiman Warga Tersapu

- Rabu, 22 Mei 2019 | 11:34 WIB

SAMARINDA. Tak ada angin, tak ada hujan, Jalan H Nusyirwan Ismail, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu (Ring Road II), mendadak banjir. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.30, Selasa (21/5) kemarin itu menggemparkan pengendara dan warga sekitar. Apalagi air yang menerjang arusnya cukup deras.

Tak hanya jalan utama yang diterjang banjir setinggi 40 centimeter itu, kawasan pemukiman dan perkebunan milik warga juga terendam. Tercatat satu rumah sempat terendam banjir dan 2 hektare kebun rusak.

Usut punya usut, banjir itu rupanya diakibatkan dibukanya gorong-gorong menggunakan alat berat. Gorong-gorong itu menghubungkan salah satu lahan kaveling berbentuk kubangan yang biasa menampung air. Kubangan itu sendiri rencananya akan dibuat tambak oleh pemilik lahan.

Dari informasi yang dihimpun media ini, gorong-gorong tersebut dibuka atas desakan warga sekitar. Pasalnya, saat hujan deras melanda, permukiman di sekitar kubangan itu terendam banjir.

"Kampung kami dalam seminggu ini kerap kebanjiran, karena gorong-gorong ditutup. Untuk itu kami lapor ke RT dan ke kelurahan untuk dilakukan mediasi ke pengembang. Hasilnya sepakat untuk dibuka," kata Zarkani (43), warga Perumahan Puspita, RT 20, Blok AM.

Dampak dari dibukanya gorong-gorong itu menyebabkan permukiman warga di Kampung Minyak, RT 40 yang lokasinya juga di Jalan Nusyirwan Ismail, kebanjiran. Kawasan itu berjarak sekitar 1 Km dari kubangan tersebut.

"Biar hujan deras, tapi tidak pernah banjir. Tadi pagi air sudah di teras saya. Untung rumah saya tinggi. Jadi tidak sampai masuk," ucap Mariam (45), warga sekitar.

Warga lainnya, Siti Djanariah (38) menjelaskan, kawasan tempat tinggalnya memang daerah aliran air. Namun tidak pernah airnya sampai meluap, meski hujan deras.

Air yang mengalir pagi itu, menurutnya, memiliki aroma yang tidak sedap. Warna air juga sedikit menghitam.

"Deras airnya. Banyak yang jatuh. Airnya bau dan hitam. Karena ini airnya lama mengendap di lahan kavelingan sana," jelas Siti sambil menunjuk ke arah sumber air.

"Jalanan becek, karena jalanan tempat tinggal kami ini memang masih tanah dan batu," sambungnya.

Tidak hanya itu, perkebunan warga juga tergenang air. Terdapat kebun melati seluas 1,5 hektare dan hasil tanaman warga lainnya yang terkena imbas.

Beberapa jam kemudian atau tepatnya pukul 11.45 Wita, pihak Kecamatan Samarinda Ulu bersama kepolisian dan TNI mengambil langkah cepat untuk menanggulangi kejadian tersebut. Aparat tersebut langsung menutup kembali gorong-gorong.

PASTIKAN BUKAN BENDUNGAN

Camat Samarinda Ulu, M Fahmi menyangkal ada bendungan yang jebol. Dia menerangkan, di wilayah Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu tidak terdapat bendungan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X