SAMARINDA. Sudah hampir seminggu belakangan, kualitas air baku Sungai Mahakam mengalami perubahan warna kemerah-merahan atau bangai. Imbasnya berdampak pada penurunan kualitas hasil produksi dari IPA PDAM, yang air bakunya bersumber dari Sungai Mahakam. Hasil produksi berwarna kekuning- kuningan dan tidak bisa jernih.
"Dalam beberapa hari ini kualitas produksi semua IPA kami menurun. Mulai dari IPA Bendang sampai IPA Bukuan. Karena air baku dari Sungai Mahakam sebagai sumber produksi IPA sedang bangai. Air bangai merupakan kejadian alam musiman yang datang tak terduga," ujar Ali Rachman ST, Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana, didampingi Kepala Bagian Produksi H Ady Fachrudy, melalui Humas HM Lukman, kemarin.
Dijelaskannya, air bangai terjadi musiman dan memerlukan perlakuan ektra untuk diolah. Walaupun sudah ditambahkan dosis pemakaian obat-obatan, bahkan ditambahkan kaolin dan PE, namun hasil produksi masih kurang jernih. Warnanya kekuning-kuningan. Petugas terus bekerja keras mengupayakan semaksimal mungkin agar hasil olahan di semua IPA yang sumber air bakunya dari Sungai Mahakam yang sedang bangai ini, bisa kembali jernih.
"Kami terus upayakan agar hasil produksi bisa kembali normal dan kualitas kejernihannya terjaga. Kami berharap dengan sering turun hujan akan bisa menetralisir air baku, agar produksi bisa norrmal dan jernih hasilnya," jelasnya. Atas kejadian penurunan kualitas tersebut, PDAM Tirta Kencana menyampaikan permohonan maaf. Beberapa IPA menurunkan debit produksi agar diperoleh hasil yang jernih, namun berimbas pada layanan distribusi. Terutama wilayah jauh dan perbukitan, terganggu layanannya.
"Atas nama manajemen kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan petugas kami di IPA akan terus berupaya kerja keras agar hasil produksi bisa normal. Kami berupaya agar air kembali jernih serta distribusi bisa kembali normal dan lancar," paparnya. Untuk informasi dan pelaporan silahkan sampaikan ke contact center hotline 0541-2088100 dan bisa sms atau wa ke 0811552226. (adv/ikl/rin)
