SAMARINDA. Ada yang berbeda dengan suasana Lapas Klas II A Samarinda, Jumat (17/5) kemarin. Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah-wajah mereka.
Khusus kemarin, warga binaan boleh berkumpul dengan keluarga besarnya, berbuka puasa bersama, dan bercengkrama. Tentu saja tetap dengan pengawasan dan penjagaan yang super ketat dari petugas lapas. Terlihat canda tawa, kebahagian anak, istri, dan suami, bahkan ada yang orangtuanya ikut datang. "Ini adalah hikmah Ramadan. Berkumpul bersama keluarga, bisa berbuka puasa dan makan bersama. Semoga ini bisa mengobati rasa rindu warga binaan bersama keluarga," tutur Kalapas, M Iksan.
Kepada keluarga warga binaan, Iksan berpesan bahwa saudara, suami, istri anak anak mereka yang sedang menjalani masa pembinaan di lapas, tetap diberikan kegiatan positif. "Jangan dikira di sini (lapas, Red) tidak ada kegiatan. Selain keterampilan, bidang keagamaan juga kami bina. Sehingga ketika mereka bebas nanti dan kembali ke masyarakat, mereka bisa berguna," jelas Iksan.
Bukan hanya warga binaan yang muslim, non muslim pun diberlakukan sama. Iksan berharap, keluarga warga binaan tidak pesimistis kalau nanti keluarganya bebas dari lapas, tidak menjadi apa-apa. Karena mereka sudah dibekali keterampilan dan agama yang lebih baik. Saat ini lapas bekerja sama dengan beberapa lembaga, seperti Balai Latihan Kerja (BLK), BRI, Bankaltim, dan Bank Indonesia. (adv/lin/rin)
