Siswa SMK Medika Main di Empat Negara

- Jumat, 19 April 2019 | 21:57 WIB

SMK Medika yang merupakan sekolah berbasis kesehatan hingga saat ini pun masih menjadi unggulan di bidang futsal maupun sepak bola.

Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi tiga siswanya yakni Jesella Arifya Sari, Selvi Nur Jayanti dan Fransiska Bella berhasil mengharumkan nama SMK Medika di kancah nasional maupun dunia.

Kepala SMK Medika, Musmulyadi mengatakan tim bola maupun futsal putri SMK Medika saat ini sudah tembus di kancah internasional. Yakni dua siswi yang berhasil tembus di liga profesional dan 1 siswi di timnas yang telah bermain di empat negara.

"Mereka pun memang sejak kecil sudah menggeluti bidang futsal dan bola besar dan saat ini mereka berada di Bandung dan Jakarta.  Selvi dan Bella yang berhasil masuk di liga pro saat ini sudah lulus, sementara ini Jesella yang sudah main hingga di empat negara masih di kelas XII.  Di mana saat ini Jesella pulang ke Samarinda untuk mengikuti ujian nasional susulan.  Di sini kami punya kebijakan bahwa anak-anak atlet yang tembus hingga nasional maupun internasional, diberikan keringanan bisa ikut ujian susulan sepanjang itu bisa dipertanggungjawabkan. Dijamin sepanjang mereka mengikuti ujian pasti lulus," jelasnya.
Musmulyadi mengharapkan akan ada penerus baru lainnya yang bermunculan seperti Jesella, yang membanggakan sekolah dengan menuai banyak prestasi.

"Diharapkan bahwa akan ada penerus baru lainnya yang bisa membawa nama sekolah dan membanggakan dengan prestasi khususnya di bidang futsal maupun sepak bola. Kita tentunya tidak boleh mempersulit anak-anak yang memiliki prestasi seperti Sella yang sampai internasional,” katanya.  “Banyak juga yang lain, anak-anak Medika yang tergabung di Borneo FC, Mitra Kukar FC, U-16 dan U-19, pembalap sepeda nasional, pejalan cepat PON.  Prestasi-prestasi itu kita harapkan bahwa SMK Medika tidak hanya menggeluti bidang kesehatan saja, sudah barang tentu dengan kelebihan yang dimilikinya dapat mempermudah dalam mencari pekerjaan," katanya lagi.

Musmulyadi menyebutkan bahwa lulusan SMK memang disiapkan untuk siap kerja, mandiri, dan tidak ketergantungan pada orang tua.  Dan ia meyakinkan bahwa lulusan SMK Medika hampir tidak ada yang menganggur,  walaupun ada yang di luar bidang keilmuan yang dimiliki seperti di PLN, PDAM, polisi, TNI.

"Bahwa sesungguhnya mereka berasal dari sekolah farmasi, perawat maupun analis. Ya tidak ada masalah, karena di SMK ini bagaimana mereka cepat kerja. Sesuai visi SMK Medika bukan hanya di bidang kesehatan murni, tetapi kalau ingin mendapatkan ilmu kesehatan lanjutan nantinya bisa melanjutkan di perguruan tinggi.  Sementara yang diberikan di SMK ini adalah pengetahuan dasar,” ujarnya.

“Kesehatan dan pembentukan soft skill, mental, karakter, hingga cara berpikir, pelatihan kewirausahaan, motivasi. Ini semua diberikan bertujuan untuk menunjang karir mereka dan cepat kerja," sambungnya.

Sementara salah satu siswa berprestasi, Jesella Arifya Sari (kelas XII Analis) merasa bersyukur berkat kerja keras, semangat tinggi, serta dukungan dari orangtua dan sekolah mengantarkan dirinya berhasil masuk hingga nasional dan internasional.

Dara kelahiran 2002 silam ini pun mengaku sejak umur 6 tahun sudah menyukai dunia sepak bola dan sering main bareng anak laki-laki.  Ketika di SMP dirinya sempat gabung ekskul futsal dan gabung di klub umum yakni Liquid FC.
"Kemudian dengar di SMK Medika ada turnamen Smedsa Cup I, sejak itulah saya semakin menggeluti dunia futsal hingga saya masuk di SMK Medika ini dengan beasiswa serta selalu mendapat dukungan dari sekolah terutama pak Mus (Kepala Sekolah, Red),” terangnya.

Pihak sekolah juga mendukungnya saat bermain di luar sekolah, luar Samarinda. “Hingga saya bisa ikut di Liga Nusantara di Bali pada 2017, lanjut bisa dipilih oleh pelatih dari salah satu klub di Malang untuk ikut di Liga Pro di 2018," bebernya.

Kemudian dirinya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk ikut seleksi timnas futsal putri. Ternyata dirinya menjadi salah satu yang berhasil masuk dari 40 orang untuk mewakili bermain pada ajang AFC Women Futsal di Thailand 2018. Setelah itu, dirinya direkomendasikan untuk bermain di sepakbola untuk persiapan AFF dan Asean Games 2018.

Tidak hanya sampai di Ajang Asean Games saja, dirinya pun berkesempatan untuk terpilih untuk bermain di ajang Pra Olimpiade Sepakbola Putaran Pertama di Palestina, setelah itu lanjut lagi untuk bermain di Singapura pada ajang FAS Kuadrangular Friendly Match Football 2018. Setelah itu, dia pun turut bermain dalam Pra Olimpiade Rounde 2 Football di Myanmar, Mandalay 2019.

Ia pun berbagi pengalaman selama di timnas. Karena di timnas semua anggota mempunyai skill diatas rata-rata, ia pun selalu berlatih keras agar tidak diganti oleh pemain lain.

Sejak kecil ia ingin menjadi pemain timnas dan akhirnya berkat kerja keras dan latihan kuat.  "Untuk bisa masuk di timnas saya mengorbankan semuanya. Dari waktu, tenaga, pikiran, keluarga dan sekolah. Dari kecil udah rajin latihan, gunakan waktu sebaik mungkin untuk meningkatkan skill, dan harus punya jiwa mental, kemauan serta semangat yang kuat," pungkasnya. (Adv/nch/rin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X