Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Kaltim, Dian Rosita menuturkan hal itu. Ia berharap pemerintah bisa memenuhi sejumlah sarana pendukung. “Kita ingin punya wajah kota yang indah, sehingga orang yang masuk sudah tertarik dan akhirnya akan mencari destinasi,” terangnya.
Sebagai contoh, pemerintah bisa membuat baliho pariwisata yang terpampang di pintu gerbang masuk kota. Untuk Samarinda pintu gerbang tersebut adalah Jembatan Kembar dan Mahakam. “Kami inginnya sebelum atau sesudah jembatan ada baliho pariwisata yang isinya tempat-tempat destinasi wisata di Samarinda dan sekitarnya,” imbuhnya.
Tak cuma di jembatan. Akses lain seperti bandara juga bisa menjadi pilihan. Baliho atau pengumuman tempat wisata di bandara juga akan efektif meningkatkan kunjungan destinasi wisata lokal.
“Sebab di kota lain semua pemerintahnya mensupport pariwisata dengan cara begitu,” tegas Dian. Tidak perlu repot. Sebagai langkah awal pengumuman tersebut bisa melampirkan tempat wisata di Samarinda terlebih dulu. Setelah beberapa pekan barulah diganti dengan destinasi wisata eksotis lainnya. Jika ingn menghemat budget, pemerintah bisa tampilkan seluruh destinasi wisata unggulan di Kaltim di dua titik trategis tersebut. “Sehingga ketika orang yang datang mereka langsung disodorkan, ini loh tempat pariwisata kita,” pungkasnya. (cyn/beb)
