SAMARINDA. Ketagihan karena pernah mencuri di lingkungan sekolah berhasil, Dedy (31), warga Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, pun mengulangi aksinya.
De?dy menyelonong masuk ke areal salah satu SMP swasta di kawasan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Kamis (4/4) sore. Di situ Dedy mengambil sebuah tas berisi kamera dan notebook, milik Husaini (23).
Sebelumnya, Dedy mengaku pernah mencuri di areal TK di lingkungan Voorvo, Kecamatan Samarinda Ulu.
"Rupanya pelaku (Dedy, Red) ketagihan dan nekat mengulangi aksinya," ujar Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan kepada Sapos.
Apesnya, di aksi keduanya itu, ulah Dedy ?ada yang melihat. Ciri-ciri Dedy pun tergambar jelas. Terlebih wajahnya juga terpampang di closed camera television (CCTV) sekolah.
Dari situ polisi bisa dengan mudah melakukan penyelidikan setelah menerima laporan kasus pencurian. Polisi berupaya menelusuri keberadaan Dedy.
"Kami dapat info orang yang mirip dengan ciri pelaku kerap berkeliaran di sekitar Kompleks Pasar Segiri. Kami terus melakukan pemantauan," imbuh Riduan.
Akhirnya, Sabtu (6/4) malam, Dedy pun kembali terlihat dan langsung diamankan. Meski sempat mengelak, Dedy tak berkutik ketika polisi menunjukkan ciri-cirinya sesuai keterangan sejumlah saksi, yang melihatnya memasuki areal sekolah. Belakangan Dedy pun mengakui perbuatannya.
Kepada polisi Dedy mengaku kalau barang curian sudah dijual ke seorang kenalanya di kawasan Samarinda Seberang. Polisi akhirnya ikut mengamankan Helmi, yang mengakui membeli notebook dan kamera dari Dedy seharga Rp 2 juta.
"Sementara penadah dan barang bukti kami amankan. Sebelumnya pelaku pernah melakukan hal serupa," terang Ridwan.
Polisi sudah menetapkan Dedy dan Helmi sebagai tersangka. Dedy dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian, sedangkan Helmi disangkakan melanggar pasal 480 KUHP tentang Penadahan Hasil Kejahatan. (rin)
