GELIAT bisnis hotel di Kota Tepian terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini menjadi indikator bahwa pasar di Samarinda semakin dilirik. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, Zulkifli menuturkan, hotel merupakan fasilitas publik. Setiap hotel pun dituntut tetap berikan pelayanan kepada konsumen. "Semua saling berkaitan. Bisnis hotel akan naik ketika masih ada pasar," katanya.
Justru hal ini lanjut dia menunjukkan tren positif untuk bisnis perhotelan. Hotel menjadi satu-satunya tempat hunian bagi turis atau wisatawan asing. Bahkan, tingkat hunian hotel mulai merangkak naik.
Dilansir dari data BPS Kaltim, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Desember 2018 mengalami peningkatan 3,41 poin dibanding TPK bulan November 2018 sebesar 53,38%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Desember 2017, terjadi peningkatan TPK sebesar 3,40 poin. "Bisnis hotel ini tidak akan mati terlebih di kota besar," pungkasnya. (cyn/nin)